Wednesday, October 4, 2017

Makalah Membangun Karakter Anak Bangsa

BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu misi mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan telah termuat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia Terlihat dengan jelas GBHN mengamanatkan arah kebijakan di bidang pendidikan yaitu: meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan; memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai.
Sementara itu, UU 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berangkat dari hal tersebut diatas, secara formal upaya menyiapkan kondisi, sarana/prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa memiliki landasan yuridis yang kuat. Namun, sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah. Untuk mencegah lebih parahnya krisis akhlak, kini upaya tersebut mulai dirintis melalui pendidikan karakter bangsa. Dalam pemberian pendidikan karakter bangsa di sekolah, para pakar berbeda pendapat. Setidaknya ada tiga pendapat yang berkembang. Pertama, bahwa pendidikan karakter bangsa diberikan berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran. Pendapat kedua, pendidikan karakter bangsa diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran PKnpendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan. Pendapat ketiga, pendidikan karakter bangsa terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran.
Di sini penulis mengacu pada pendapat yang kedua yaitu pendidikan karakter bangsa diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran PKn, pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan. Penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pendidikan karakter dalam kaitannya dengan mata pelajaran PKn khususnya untuk anak SD.  Penulis menemukan suatu permasalahan yaitu sumbangan apa yang diberikan mata pelajaran PKn terhadap pendidikan karakter siswa SD. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang permasalahan tersebut. Maka dilakukanlah pengkajian tentang hal ini yang penulis rumuskan dalam suatu makalah yang berjudul “Sumbangan PKn terhadap Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar.”

B.     Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian pada latar belakang masalah di atas, penulis menemukan beberapa permasalahan yang memerlukan pembahasan lebih mendalam, yaitu :
1.     Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter ?
2.     Seberapa penting pendidikan karakter bagi anak Sekolah Dasar?
3.     Apa saja sumbangan yang diberikan mata pelajaran PKn terhadap pendidikan karakter siswa Sekolah Dasar?

C.    RuangLingkup
Ruang lingkup dalam makalah ini adalah mengurai tentang mata pelajaran PKn dalam kaitannya dengan pendidikan karakter siswa Sekolah Dasar.

D.    Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Secara terperinci, tujuan dari penulisan adalah :


1.     Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter.
2.     Untukmengetahui seberapa penting pendidikan karakter pada anak sekolah dasar.
3.     Untuk mengetahui sumbangan-sumbangan yang diberikan mata pelajaran PKn terhadap pendidikan karakter siswa Sekolah Dasar.





























BAB II. PEMBAHASAN

Menurut Jarolimek (1990: 53-57) dalam buku Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan, pendidikan karakter sering disamakan dengan pendidikan budi pekerti. Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif(perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir rasional) dan ranah skill/psikomotorik (keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama). Seseorang dapat dikatakan berkarakter atau berwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.

A.  NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas.  Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1.     Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2.     Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
3.    Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.     Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.     Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6.     Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7.     Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.     Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.     Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.  Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.  Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.  Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.  Bersahabat / Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14.  Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

15.  Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.  Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.  Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18.  Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

B.  PENANAMAN NILAI DI SEKOLAH DASAR
Penanaman nilai dan suasana bermain serta kebiasaan hidup bersama yang ada di lingkungan taman kanak-kanak harus lebih didukung dan dikukuhkan keberadaannya pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Anak-anak harus dikondisikan dan diajak untuk melihat dan mengalami hidup bersama yang baik dan menyenangkan. Pengalaman menyenangkan yang dialami ini harus didasari oleh sikap dan tanggapan yang baik dari semua pihak. Kebaikan tersebut berdasarkan nilai-nilai hidup yang telah ditanamkan pada mereka sejak dini.
Adapun nilai-nilai moralitas dan budi pekerti yang perlu ditanamkan pada jenjang Sekolah Dasar menurut Paul Suparno, dkk, 2002, dalam buku Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan adalah sebagai berikut:
1.    Religiusitas
Dalam menanamkan nilai religiusitas pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, kebiasaan berdoa yang telah ditanamkan mulai TK harus tetap dijaga. Selain itu, anak-anak mulai diperkenalkan dengan hari-hari besar agama, dan diajak untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Melalui kegiatan mendongeng dan bercerita dapat diperkenalkan nilai-nilai agama yang ada di Negara Indonesia tercinta ini. Anak-anak diajak untuk mengenal bermacam-macam agama dan ditumbuhkan sikap saling menghormati satu sama lain antarpemeluk agama yang berbeda-beda.
2.    Sosialitas
Nilai sosialitas yang ditanamkan pada anak-anak SD melalui kegiatan baris-berbaris untuk masuk kelas. Ada beberapa anak yang tidak tertib, tidak mau berbaris, dan tidak mau masuk sesuai urutan, tetapi nyelonong masuk begitu saja. Hal ini akan membuat suasana gaduh karena teman-teman lain yang terlewati berteriak dan berkomentar macam-macam. Begitu juga dalam kehidupan bersama ada aturan, tatanan yang perlu untuk diperhatikan dan ditaati bersama agar semua dapat berjalan dengan tertib dan baik. Melalui kegiatan ini, anak-anak sudah dibiasakan untuk hidup bersama secara benar, baik, dan tertib.
3.    Gender
Pendidikan jasmani dan kesehatan yang dilakukan melalui kegiatan olahraga di Sekolah Dasar, pada umumnya masih berupa olahraga dasar. Hal ini merupakan peluang dan kesempatan terbuka untuk memberi kesempatan pada anak perempuan untuk meegikuti setiap kegiatan olahraga yang dilaksanakan di sekolah. Selain itu pemnbentukan fisik, olahraga dapat digunakan untuk membentuk gambaran bahwa perempuan pun dapat mengikuti berbagai macam kegiatan olahraga, termasuk kegiatan sepak bola sekalipun.
4.    Keadilan
Pada kelas bawah (kelas 1, 2, dan 3) jenjang pendidikan dasar, pengertian keadilan sebaiknya lebih ditekankan pada hal-hal yang sifatnya fisik lahiriah dan kasat mata (konkret), belum pada konsep yang luas dan mendalam. Sedangkan pada kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6) jenjang pendidikan dasar, pengertian keadilan sudah mulai pada perbedaan hakiki antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan yang menyebabkan perlakuan lahiriah yang berbeda dipahamkan pada anak didik di jenjang kelas ini. Namun demikian, juga perlu diimbangi pada sikap dasar dan prinsip hidup bahwa keadilan tetap berlaku pada semua orang tanpa membedakan jenis kelamin.
5.    Demokrasi
Melalui pendidikan IPS dan PKn, nilai-nilai demokrasi dapat ditanamkan secara tepat dan akurat. Melalui wahana bidang studi sosial tersebut penanaman jiwa dan nilai demokrasi dapat ditumbuhkan sejak dini pada anak didik. Sikap menghargai adanya perbedaan pendapat secara wajar, jujur dan terbuka merupakan dasar sikap demokratis yang perlu ditanamkan pada anak didik di jenjang pendidikan dasar. Di samping itu, anak didik juga juga perlu diajak dan dididik untuk membuat kesepahaman dan kesepakatan bersama secara terbuka dan saling menghormati. 
6.    Kejujuran
Nilai dan prinsip kejujuran dapat ditanamkan pada diri siswa dijenjang pendidikan dasar melalui kegiatan mengoreksi hasil ulangan secara silang dalam kelas. Dalam konteks ini peranan guru sangat penting dalam mencermati proses mengoreksi tersebut. Cara koreksi ini bukan semata-mata untuk meringankan tugas guru atau memanfaatkan anak untuk membantu tugas guru, melainkan bertujuan secara sungguh-sungguh untuk menanamkan kejujuran dan tanggung jawab pada diri siswa. Setelah kegiatan koreksi oleh siswa selesai, guru melakukan koreksi ulang pekerjaan siswa satu per satu. Berdasarkan coretan hasil tulisan yang tertera dalam lembar jawaban anak, akan terlihat kejujuran dari anak. Setelah itu berdasarkan hasil pengamatannya, guru dapat menyampaikan nilai kejujuran dan tanggung jawab pada anak dan dampaknya bagi kehidupannya kelak.
7.    Kemandirian
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan sarana dan wadah yang tepat untuk melatih kemandirian siswa. Melalui kegiatan ini anak dilatih dan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki dan mengembangkannya seoptimal mungkin. Kegiatan pramuka yang terencana akan membuat anak senang dan terlatih untuk dapat menyelesaikan persoalan, baik secara pribadi maupun kelompok. Anak juga diberi kesempatan yang luas untuk dapat mengambil keputusan pribadi maupun bersama. Kemandirian bukan berarti tidak butuh orang lain, namun justru di dalam kebersamaan dengan orang lain.
8.    Daya juang
Melalui kegiatan olahraga, nilai daya juang anak dapat ditumbuhkan secara konkret. Pertumbuhan fisik merupakan perkembangan proses tahap demi tahap dan untuk mencapai perkembangan yang optimal dibutuhkan daya dan semangat juang. Selain menumbuhkan semangat dan daya juang yang tinggi, kegiatan olahraga juga merupakan wahana untuk mengembangkan sikap sportivitas (kejujuran) yang tinggi pada anak. Berani bersaing secara wajar, namun juga berani untuk menerima kekalahandan mengakui kemenanganorang lain dengan setulus hati.
9.    Tanggung Jawab
Pembagian tugas piket secara bergiliran merupakan wahana penanaman nilai akan tanggung jawab di lingkungan kelas atau persekolahan. Kebersihan dan kenyamanan kelas bukan hanya tugas karyawan kebersihansekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Untuk ketua kelas maka keterlibatan anggota kelas sangat penting. Damlam proses pengembangan tanggung jawab ini perhatian dan pendampingan guru sangat penting agar apabila anak yang tidak mau bertugas segera mendapat perhatian. Demikian juga apabila ada anak yang selalu menjadi korban kemalasan temannya dapat dilindungi sehingga tanggung jawab dan kebersamaan dalam kelas dapat terjalin dengan baik.
10.    Penghargaan terhadap Lingkungan Alam
Pelaksanaan kerja bakti membutuhkan perencanaan yang baik karena ada unsur penanaman nilai yang akan disampaikan terutama berkaitan dengan tanggung jawab, kerja sama, gotong-royong, kecintaan, serta penghargaan terhadap lingkungan alam. Selain perencanaan yang baik, juga dibutuhkan pengamatan dalam proses pelaksanaannya yang akan menjadi titik pijak pendampingan selanjutnya, baik secara personal, kelompok, maupun klasikal di lingkungan sekolah dasar.

C.  PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK SEKOLAH DASAR
Pendidikan karakter pada anak Sekolah Dasar , dewasa ini sangat di perlukan di karenakan saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter dalam diri anak bangsa. Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak. Kebajikan tersebut berupa Sejumlah nilai moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif.
Berbagai permasalahan yang melanda bangsa be­la­kangan ini ditengarai karena jauhnya kita dari karakter. Jati diri bangsa seolah tercabut dari akar yang sesungguhnya. Se­hingga pendidikan karak­ter menjadi topik yang hangat di bicarakan belakangan ini.Menurut Prof Suyanto Ph.D dalam web yang penulis akses, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mem­pertang­gungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Pembentukan karakter meru­pakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Pendidikan karakter di nilai sangat penting untuk di mulai pada anak usia dini atau Sekolah Dasar karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Nilai-nilai positif dan yang seharusnya dimiliki seseorang menurut ajaran budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, antisipatif, baik sangka, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko, berdisiplin, berhati lapang, berhati lembut, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkemauan keras, berkepribadian, berpikiran jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersifat konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab, bertenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, demokratis, dinamis, efisien, empati, gigih, hemat, ikhlas, jujur, kesatria,  komitmen, kooperatif, kosmopolitan (mendunia), kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri, manusiawi, mawas diri, mencintai ilmu, menghargai karya orang lain, menghargai kesehatan, menghargai pendapat orang lain, menghargai waktu, patriotik, pemaaf, pemurah, pengabdian, berpengendalian diri, produktif, rajin, ramah, rasa indah, rasa kasih sayang,rasa keterikatan, rasa malu, rasa memiliki, rasa percaya diri, rela berkorban, rendah hati, sabar, semangat kebersamaan, setia, siap mental, sikap adil, sikap hormat, sikap nalar, sikap tertib, sopan santun, sportif, susila, taat asas, takut bersalah, tangguh, tawakal, tegar, tegas, tekun, tepat janji, terbuka, ulet, dan sejenisnya.
Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat penting dimulai sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa. Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age) terbukti sangat menen­tukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen variabilitas kecer­dasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertum­buhan karakter anak. Setelah keluar­ga, di dunia pendidikan karakter ini sudah harus menjadi ajaran wajib sejak sekolah dasar.
Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik, jika dalam proses tumbuh kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri secara leluasa.

D.  SUMBANGAN MATA PELAJARAN PKN TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR
Dalam kurikulum Standar Nasional PKn untuk Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa visi PKn adalah mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengembangan kemampuan individu sehingga menjadi warga negara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab yang pada gilirannya mampu mendukung berkembangnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Sedangkan misi yang diemban mata pelajaran PKn adalah sebagai berikut:
1.    Memanfaatkan kenyataan dan kecenderungan masyarakat yang semakin transparan, tuntutan, tuntutan kendali mutu yang semakin mendesak dan proses demokratisasi yang semakin intens dan meluas sebagai konteks dan orientasi pendidikan demokrasi.
2.    Memanfaatkan substansi berbagai disiplin ilmu yang relevan sebagai wahana pedagogis untuk menghasilkan dampa instruksional dan pengiringnya wawasan, disposisi, dan keterampilan kewarganegaraan sehingga dihasilkan desain kurikulum yang bersifat interdisipliner.
3.    Memanfaatkan berbagai konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik mampu belajar demokrasi dalam situasi yang demokratis.
Berdasarkan visi dan misi tersebut, PKn bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga Negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, disposisi, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai, yang memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Pengembangan kemampuan atau kecerdasan warga Negara sebagai tujuan PKn akan diwujudkan melalui pemahaman, keterampilan sosial, dan intelektual, serta partisipasi dalam memecahkan permasalahan lingkungan. Selanjutnya, upaya pengembangan kecerdasan warga negara sebagai tujuan PKn diorganisasi dalam kurikulum atau GBPP yaitu Kurikulum Standar Nasional PKn untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam makalah ini penulis akan mengkaji tentang materi mata pelajaran PKn di tingkat Sekolah Dasar yang kemudian akan dikaji tentang kaitannya dengan pendidikan karakterantara lain sebagaiberikut:
1.    MateriPKn untuk Sekolah Dasar Kelas 1
a.    Berbeda tetapi tetap satu
Di dalamnya memuat sub bab berbeda jenis kelamin, rukun berbeda agama, dan rukun meskipun berbeda suku bangsa.
b.    Mengapa harus hidup rukun
Di dalamnya memuat sub bab hidup rukun itu menyenangkan.
c.    Menerapkan hidup rukun
Di dalamnya memuat sub bab menerapkan hidup rukun di rumah dan menerapkan hidup rukup di sekolah.
d.    Pentingnya tata tertib
Di dalamnya memuat sub bab penting tata tertib di rumah dan penting tata tertib di sekolah.
e.    Hak dan kewajiban di rumah
Di dalamnya memuat sub bab hak anak di rumah dan kewajiban anak di rumah.

f.      Hak dan kewajiban di sekolah
Di dalamnya memuat sub bab hak anak di sekolah dan kewajiban anak di sekolah.
g.    Aturan di lingkungan masyarakat
Di dalamnya memuat sub bab melaksanakan aturan di sekolah dan melaksanakan aturan di lingkungan masyarakat.
2.    MateriPKn untuk Sekolah Dasar Kelas 2
a.    Hidup rukun
Di dalamnya memuat sub bab hidup rukun di rumah, hidup rukun di sekolah, dan pembiasaan hidup rukun.
b.    Tolong-menolong
Di dalamnya memuat sub bab arti tolong-menolong, tolong-menolong dalam kehidupan manusia, dan contoh perilaku tolong-menolong.
c.    Cinta lingkungan
Di dalamnya memuat sub bab arti mencintai lingkungan dan memelihara lingkungan alam.
d.    Musyawarah
Di dalamnya memuat sub bab mengenal musyawarah dan sikap dalam bermusyawarah.
e.    Kejujuran
Di dalamnya memuat sub bab jujur pada diri sendiri, jujur dalam keluarga, jujur dalam kehidupan sehari-hari, manfaat kejujuran, dan akibat tidak jujur.
f.      Kedisiplinan
Di dalamnya memuat sub bab disiplin pribadi, disiplin di rumah, disiplin di sekolah, dan disiplin di jalan raya.
g.    Senang bekerja
Di dalamnya memuat sub bab bekerja dalam keluarga, pekerjaan di sekolah, dan senang bekerja di masyarakat.
3.    MateriPKn untuk Sekolah Dasar Kelas 3
a.    Sumpahpemuda
Di dalamnya memuat sub bab satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda, dan contoh pengamalan nilai-nilai sumpah pemuda.
b.    Norma di masyarakat
Di dalamnya memuat sub bab mengenal norma atau aturan, contoh aturan di sekolah, melaksanakan aturan di sekolah, contoh aturan di masyarakat, dan melaksanakan aturan di masyarakat.
c.    Harga diri
Di dalamnya memuat sub bab pentingnya memiliki harga diri dan contoh bentuk harga diri dan perilaku yang mencerminkan harga diri.
d.    Kebanggan sebagai bangsa Indonesia
Di dalamnya memuat sub bab kekhasan bangsa Indonesia dan bangga sebagai anak Indonesia.
4.    MateriPKn untuk Sekolah Dasar Kelas 4
a.    Sistem pemerintahan desa dan kecamatan
Di dalamnya memuat sub bab pemerintah, pemerintah daerah, sistem pemerintahan desa, dan sistem pemerintahan kecamatan.
b.    Sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Di dalamnya memuat sub bab hak dan kewajiban pemerintah daerah, peraturan daerah, hak dan kewajiban daerah, sistem pemerintahan kabupaten, sistem pemerintahan kota, sistem pemerintahan provinsi, dan masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan otonomi daerah.
c.    Sistem pemerintahan pusat
Di dalamnya memuat sub bab pengertian sistem pemerintahan, sistem pemerintahan pusat, lembaga-lembaga Negara di Indonesia, dan pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia.
d.    Globalisasi
Di dalamnya memuat terjadinya globalisasi, dampak globalisasi, misi kebudayaan Indonesia, dan menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi.
5.    MateriPKnuntukSekolahDasarKelas 5
a.    Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Di dalamnya memuat sub bab wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.    Peraturan pusat dan peraturan daerah
Di dalamnya memuat sub bab peraturan, peraturan pusat, peraturan daerah, proses pembuatan peraturan pusat dan peraturan daerah, dan pelaksanaan peraturan
c.    Kebebasan berorganisasi
Di dalamnya memuat sub bab organisasi, organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat, kebebasan berorganisasi, dan peran serta dalam organisasi di sekolah.
d.    Menghargai keputusan bersama
Di dalamnya memuat sub bab keputusan, pengambilan keputusan, dan melaksanakan keputusan bersama.
6.    MateriPKn untuk Sekolah Dasar Kelas 6.
a.     Nilai-nilai dalam proses perumusan pancasila
Di dalamnya memuat sub bab nilai juang dalam proses perumusan pancasila, nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila, dan meneladani nilai juang para tokoh.
b.    Lembaga-lembaga Negara
Di dalamnya memuat sub bab mengenal negara dan susunan lembaga-lembaga negara.
c.    Pemilu dan pilkada
Di dalamnya memuat sub bab negara demokrasi, pemilihan umum (pemilu), dan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
d.    Pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Di dalamnya memuat sub bab tujuan negara, pemerintahan pusat, pemerintahan derah, dan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
e.    Politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
Di dalamnya memuat sub bab hubungan saling ketergantungan, setiap negara memiliki kepentingan, politik luar negeri, peranan politik luar negeri Indonesia di tingkat dunia, dan peranan departemen luar negeri.
f.     Kerja sama negara-negara Asia Tenggara
Di dalamnya memuat sub bab hidup bertetangga dengan negara lain, latar belang kerja sama negara-negara Asia Tenggara, kerja sama melalui ASEAN, bentuk kerja sama ASEAN, dan peranan Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN.


Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengkaji kaitannya mata pelajaran PKn dengan pendidikan karakter. Materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran PKn untuk Sekolah Dasar pada hakikatnya mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Atau dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter diselenggarakan secara terintegrasi dalam mata pelajaran PKn. Di sini nilai-nilai pendidikan karakter dipadukan ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan untuk selanjutnya diwujudkan melalui PBM sehingga terjadi internalisasi dan personalisasi bersamaan dengan dipahami dan dihayati serta dilaksanakannya isi PKn.
Menurut Milan Rianto (2001) dalam buku Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan, rasionalitas pendidikan budi pekerti dalam PKn mendasarkan diri pada pokok-pokok gagasan sebagai berikut: Sistem pendidikan nasional terselenggara dengan mengemban amanat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan budi pekerti di sini adalah pendidikan karakter. Apabila diperhatikan lagi, pada hakikatnya pembelajaran PKn untuk menyiapkan para siswa kelak sebagai warga masyarakat sekaligus sebagai warga negara yang baik. Sehubungan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka pembelajaran PKn pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara konseptual mengandung komitmen utama dalam pencapaian dimensi tujuan pengembangan kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Maka dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara tidak langsung mata pelajaran PKn memberikan pengaruh dan sumbangan yang sangat besar dalam pendidikan karakter siswa.











BAB III. PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibahas di atas, dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan karakter memiliki 18 nilai dan seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
2.      Pendidikan karakter memiliki peranan yang sangat penting karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
3.      Materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran PKn untuk Sekolah Dasar pada hakikatnya mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.
4.      Mata pelajaran PKn memberikan pengaruh dan sumbangan yang sangat besar dalam pendidikan karakter siswa.



















DAFTAR PUSTAKA

Awaludin. dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga
Djuliyarsih. dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas I. Jakarta: Erlangga
Ningsih, Rini. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 SD. Bogor: Yudhistira
Ningsih, Rini. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 4 SD. Bogor: Yudhistira
Suparna, Nana. dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas II. Jakarta: Erlangga
Suparna, Nana. dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara
ebookbrowse.com”Makalah Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak SD”(online)
perpustakaan.kemdiknas.go.id”Pendidikan Karakter”(online)
(http://perpustakaan.kemdiknas.go.id/download/Pendidikan%20Karakter.pdf : diakses pada tanggal 12 Oktober 2012 pukul 20.35 WIB)
rumahinspirasi.com”18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa”(online)
(http://rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/ : diakses pada tanggal 12 Oktober 2012 pukul 20.35 WIB)
sinaunulis.info”Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia SD”(online)
(http://sinaunulis.info/2011/12/pentingnya-pendidikan-karakter-bagi-anak-usia-sd/ : diakses pada tanggal 12 Oktober 2012 pukul 20.35 WIB)

No comments:

Post a Comment